10 Langkah membangkitkan Hasrat Perempuan | Friday, December 24, 2004
10 Langkah membangkitkan Hasrat Perempuan
Bayangan percintaan yang penuh gelora, selalu didambakan setiap pasangan. Namun seringkali kenikmatan yang dirasakan perempuan dan pria berbeda. Tak hanya beda hasil akhir yang dirasakan, namun juga beda dari proses menuju pencapaian kenikmatan tersebut. Sebagai gentleman, Anda harus mengetahui bagaimana membuat perempuan mendapatkan kepuasan penuh di ranjang.
"Aduh suami saya cepat sekali selesai, padahal saya belum apa-apa." "Kekasih saya menjadi idaman setiap perempuan, tetapi sesungguhnya dia biasa-biasa saka di ranjang?" "Saya terpaksa nikmatnya orgasme." Deretan kalimat tersebut menggambarkan betapa ketidakpuasan dalam hubungan seks sering dialami oleh para perempuan.
Sayangnya tidak semua perempuan berani mengungkapkan perasaan tidak puasnya itu. Jadinya persoalan seks hanya menjadi gunung es yang sewaktu-waktu meletus dan menjadi masalah yang sangat krusial. Merusak hubungan keduanya. Untuk itulah pria seharusnya paham mengenai apa yang menjadi angan dan keinginan perempuan bila bercinta. Berikut 10 hal yang mampu membuat pecinta ulung:
Menjaga kebugaran tubuh
Menjaga kondisi fisik dengan memperhatikan stamina dan penampilan. Jangan pernah harapkan istri ataupun pasangan Anda akan bergairah kalau Anda terlihat tidah bugar, loyo atau bahkan lemas dan sakit-sakitan. Kurang menjaga kebersihan tubuh juga menghilangkan selera kaum perempuan. Penampilan Anda yang segar usai mandi dan keramas, biasanya menimbulkan daya tarik tersendiri bagi pasangan. Tak perlu menyemprotkan tubuh dengan parfum berlebih, cukup harum cologne maupun sabun mandi, bisa merangsang berahi perempuan. Sebaliknya bau asap rokok maupun minuman beralkohol yang menempel dibaju maupun tubuh Anda bisa mematikan hasrat si dia.
Melakukan foreplay secara pas
Kerja keras dan pandai menyesuaikan bentuk foreplay yang paling tepat. Ditemukan data oleh pakar seks, bahwa foreplay rata-rata 10 menit ke atas menjadi jaminan para perempuan cukup terangsang dan siap bersenggama. Kalau penetrasi dilakukan tanpa foreplay, bisa dipastikan si dia tidak menemukan kepuasannya. Maklum tanpa foreplay yang tepat dan pas, perempuan menjadi kurang terangsang. Jika sudah demikian tentu saja ia tidak akan siap bercinta dengan Anda.
Cara paling mudah untuk mengetahuinya, Anda bisa bersikap terbuka soal seks. Apakah si dia mulai terangsang adalah dari gejala-gejala umum secara fisik yang bisa dilihat dari tubuh perempuan. Misalnya saja, puting payudaranya mulai mengeras dan berubah warna, namun dalam beberapa kasus ada perempuan yang sudah mengalami ini, namun belum terangsang sepenuhnya. Yang paling mudah menandainya adalah terjadinya lubrikasi atau keluarnya cairan bening pada vagina pasangan Anda. Ini tandanya si dia memang sudah terangsang, namun bukan berarti si dia langsung bisa diterkam. Anda masih harus bersabar beberapa menit lagi, sampai si dia benar-benar siap. Bentuk foreplay sendiri bisa beragam sesuai tempat dan waktu. Ciuman mesra, belaian penuh kasih sayang, dan sentuhan menggoda baik dengan tangan atau lidah, sangat berperan dalam kegiatan foreplay.
Eksplorasi tubuh pasangan
Tidak segan-segan mengamati dan mempelajari anatomi tubuh dan daerah sensitif perempuan. Termasuk menelusurinya dengan tangan, lidah atau dengan bagian tubuh yang lain untuk menemukan titik-titik kenikmatan. Mandi bersama maupun saling memijat merupakan salah satu bentuk eksplorasi tubuh partner bercinta. Semakin masing-masing pihak paham akan tubuh mereka satu sama lain, maka kegiatan bercinta pun makin menyenangkan. Kegiatan eksplorasi tubuh ini juga bisa digunakan sebagai bagian dari foreplay maupun variasi bercinta. Anda pasti akan surprised ketika melihat betapa bagian tubuh perempuan yang selama ini Anda anggap biasa-biasa saja, ternyata bisa menjadi titik bergolak saat olah asmara dimulai.
Mementingkan kepuasan lawan main
Begitu si dia puas, maka kepuasan Anda akan menyusul. Secara ilmiah ditemukan fakta bahwa seorang perempuan lebih lama untuk menuju proses kepuasan seksualnya. Rata-rata pria bisa merasakan kepuasan ketika ia mengalami ejakulasi dalam waktu 2 menit setelah bersenggama. Sementara wanita membutuhkan waktu lebih lama dari itu. Namun seringklai sang pria sudah loyo begitu ejakulasi telah dicapai. Sementara sang perempuan masih jauh dari perasaan menemukan kenimatan. Orgasme belum dirah pihak perempuan. Karena itu biasanya para pria harus menyiasatinya agar kedua belah pihak merasa puas. Caranya dengan melakukan foreplay lebih lama. Barangkali orgasme tidak dicapai bersamaan, bahkan bisa jadi si perempuan terlebih dahulu puas. Namun kalau sudah begini, Anda akan menjadi idola kaum perempuan. Ego Anda pun terpuaskan karena tampak jauh lebih jantan dari pada pria yang lebih mementingkan kepuasaan seksualnya tanpa memperhatikan kepentingan lawan main.
Bersikap terbuka soal seks
Berbicara dari hati ke hati dengan pasangan soal kegiatan seksual yang si dia dan Anda pria pribadi inginkan. Itu amat pentingnya dengan membicarakan fantasi seksual masing masing secara akrab dan erbuka satu sama lain.
Keterbukaan soal seks juga bisa dilanjutkan ketika Anda berdua bersama-sama membaca buku atau video tentang sex education.
Mengutarakan secara jujur pada pasangan Anda terlebih dahulu tentang bagaimana seks seharunya dinikmati, akan membuat pasangan merasa nyaman. Maklum ada kecenderungan perempuan merasa ragu kalau dirinya harus mendahului pembicaraan soal seks. Keberanian Anda bersikap terbuka pastilah akan dianggap jantan dan seksi bagi kaum perempuan. Terlebih jika cara Anda menyampaikannya dengan santai, romantis, sambil sesekali bercanda.
Membicarakan kelebihan dan kekurangan masing-masing saat melakukan hubungan seks bukan berarti kritikan negatif, melainkan sebagai salah satu upaya makin memperbaiki kehidupan seks Anda berdua. Termasuk Anda harus tahu, apakah si dia memang benar-benar sudah puas dan mencapai orgasme setiap kali bercinta. Jangan sampai Anda sok tahu soal orgasme si dia. Maklum perempuan sangat pintar berpura-pura seolah-olah orgasme.
Tidak terikat soal waktu dan tempat
Kapan saja, dimana saja, siap untuk mengambil inisiatif bercinta. Ini juga angan yang paling sering ada dalam benak kaum perempuan, dan apabila dipraktekkan, maka Anda sebagai pria akan dianggap macho. Bayangkan saja, ketika sedang makan malam romantis, di akhir hidangan penutup, Anda mulai menggoda si dia dengan jalan memainkan jari kaki Anda pada kakinya. Sentuhan-sentuhan lembut, kemudian makin merangsang, pasti akan disambut dengan tangan dan hati terbuka. Perempuan paling suka dengan spontanitas dalam seks. Meskipun dalam beberapa kasus, ada juga perempuan yang agak konvensional, barangkali awalnya agak terkejut. Setelah kejutan bisa diatasinya, maka kenikmatan rayuan tersembunyi di tempat umum pastilah menyenangkannya.
Bercinta dengan penuh kelembutan
Mayoritas perempuan menginginkan bercinta dengan penuh sayang dan kelembuatan. Namun, bukan berarti mereka dibiarkan pasif tanpa bertindak. Tak jarang si dia perlu diberi stimulasi agar mampu menunjukkan potensinya. Perlakuan hangat dan mesra memang menjadi dambaan rata-rata para perempuan. Romantisme memang sesuatu yang sangat dinikmati oleh kaum perempuan. Ketika Anda menyajikan percintaan yang romantis penuh kemesraan, bisa dipastikan pasangan Anda akan merasa melayang-layang. Bahkan ketika Anda melakukan beragam variasi dalam seks, jangan pernah lupakan pelukan hangat nan manis mesra usai percintaan yang menggelora tersebut.
Sesekali bersikap ganas di ranjang
Diatur dan diarahkan juga sesekali diharapkan oleh para perempuan. Bahkan variasi dengan cara bercinta agak ganas maupun kasar, juga akan sangat dinikmati, jika sesekali dilakukan. Tidak perlu bersusah payah dengan peralatan tali kekang, cemeti maupun baju kulit bila tidak memilikinya. Karena imajinasi dan fantasi seks yang agak 'beringas' pun tetap bisa dilakukan tanpa pernak-pernik berlebih.
Biasanya gaya ganas di ranjang bisa dilakukan oleh para pria dengan cara spontanm tanpa merencanakan terlebih dahulu. Namun Anda harus tetap membisikkan ke telinga pasangan bahwa itu bagian dari variasi. Tetapi jangan pernah mempraktekkan adegan seks ini bila Anda baru saja berkonflik dengan pasangan. Bisa-bisa Anda dianggap memaksakan kehendak. Jadi lakukan ketika suasana hati Anda dan dirinya sedang benar-benar bahagia, bebas dan penuh kasih mesra.
Mencoba beragam variasi
Beragam variasi adalah menu yang paling nikmat. Beragam gaya bisa dicoba dicoba. Hidup pastilah menjadi lebih berwarna. Posisi A sampai Z yang sekiranya bisa dipraktekkan, jangan segan untuk mengujinya bersama pasangan. Berganti-ganti posisi bisa memacu adrenalin Anda dan ujung-ujungnya juga bisa menambah kepuasan kedua belah pihak. Seperti layaknya orang menikmati hidangan, maka menu seks juga harus variatif. Bukan berarti pasangannya yang harus diganti, namun gaya dan perilakunya yang perlu dikembangkan. Jangan pernah takut ditolak atau ditertawai pasangan ketika Anda menawarkan beragam variasi seks.
Mengasah teori dan praktek secara seimbang
Membaca buku tentang bagaimana berhubungan seks yang hebat dan menonton film biru bisa menjadi salah satu cara mempelajarinya beragam cara menikmati seks. Namun yang terpenting justru prakteknya. Jangan sampai Anda hanya menjadi jempolan seks di atas kertas dan di depan layar kaca. Mempraktekkannya makin sering adalah yang utama. Jangan pernah khawatir mitos makin sering melakukan hubungan seks, maka kejantanan Anda akan berkurang. Justru beberapa ahli terapi seks menemukan fakta bahwa seks yang baik bisa membuat stamina Anda juga terjaga. Berhubungan seks juga tak jauh dari upaya mengurangi lemak berlebih, membangun kepercayaan diri Anda, serta membuat kehidupan Anda terasa lebih cerah dan bahagia.
Sumber: Male Emporium
*************************
Created at 1:42 PM
*************************
|
|
welcome
hello
MENU
HOME
Cinta Ku
Cinta - Al- Qur'an & Hadist
Cinta - Artikel
Cinta - Berita
Cinta - Busana & Perkawinan
Cinta - Cerita
Cinta - Doa
Cinta - Kecantikan
Cinta - Kesehatan
Cinta - Liputan Khusus
Cinta - Masakan & Minuman
Cinta - Musik
Cinta - Muslimah
Cinta - Puisi
Cinta - Rukun Iman & Islam
Links
Archieve
December 2004[x] January 2005[x]
|
|