Biseks, Apa Faktor Penyebab Birahi pada Sejenis dan Lawan Jenis? | Friday, December 24, 2004
Biseks, Apa Faktor Penyebab Birahi pada Sejenis dan Lawan Jenis?
Berbagai penyimpangan seks tentu saja berdampalk negatif selain pada diri sendiri juga pada pasangannya. Bagaimana dengan mereka yang disebut BISEKSUAL yang bisa berhubungan seks dengan lawan jenis sekaligus juga yang sejenis. Jelas mereka termasuk kategori peselingkuh sejati. Tapi apa sih sebenarnya yang membuat mereka menjadi biseks?
KENDATI di zaman modern seperti sekarang perselingkuhan sudah bukan hal aneh lagi, akan tetapi tetaplah menjadi satu hal yang sangat dikecam masyarakat. Tentu saja bagi kaum yang menjunjung tinggi faktor kesetiaan di atas segalanya. Perilaku kelainan seks juga sudah bukan hal yang tabu. Salah satunya adalah kaum biseksual. Belakangan kaum ini disebut-sebut sebagai kaum peselingkuh sejati. Kenapa dan apa yang menyebabkan mereka digolongkan kaum biseksual?
Rasa ketertarikan seksual seorang lelaki dengan seorang wanita atau terhadap seorang lelaki merupakan hal wajar. Namun jika rasa ketertarikan terhadap lawan jenis tersebut dibarengi sekaligus ketertarikan terhadap yang sejenis sekaligus, maka bisa dikatakan orang tersebut telah menderita penyimpangan seks yang disebut biseks. Mereka tertarik secara erotis pada lelaki atau perempuan pada anggota kedua jenis kelamin tersebut pada waktu bersamaan.
Biseks merupakan suatu perilaku psikoseksual yang menempatkan dua jenis kelamin sebagai obyek seksual dalam valensi yang berimbang. Penderita biseks dapat mengalami rangsangan erotik baik dari laki-laki maupun perempuan, sehingga ia dapat melakukan hubungan intim dengan sesama lelaki dan juga perempuan. Meski, tidak selalu seorang penderita biseks akan terlibat dalam aktivitas seksual dengan partner dari kedua jenis kelamin tersebut.
Apa yang menjadi faktor pemicu sehingga seseorang menjadi biseks? Selain lingkungan, hubungan antara sahabat bisa jadi faktornya. Seorang wanita normal sangat bisa sangat dekat dengan perempuan lain dan akhirnya kedekatan ini menjadi ekspresi seksual. Walau begitu penderita biseksual tidak begitu saja bisa cocok dengan suatu bentuk hubungan. Ada beberapa pola berlaku di kalangan biseks.
Kelainan seksual pada manusia sendiri dapat dikelompokkan dalam tiga kategori. Perilaku heteroseksual, homoseksual dan biseksual. Perilaku heteroseksual adalah prilaku psikoseksual dengan orientasi psikoseksual yang optimal. Artinya, minat seksual tertuju pada pasangan lain jenis. Perkembangan heteroseksual yang wajar ini sangat dipengaruhi aspek genetik, pola asuh, pergaulan serta kemulusan perkembangan tahapan psikoseksual terdahulu. Sementara itu, perkembangan perilaku homoseksual dan biseksual dapat terjadi oleh berbagai sebab.
Di antaranya faktor biologik-konstitusional, yaitu bila terjadi hormon perempuan mendominasi peran hormon lelaki. Padahal orang tersebut karakteristik fisiknya ditandai oleh seks biologik lelaki. Untuk faktor dari internal yang bersifat a-sadar sangat terkait dengan iklim relasi yang terbina dengan ayah dan ibu sebagai figur otoritas lain jenis/sejenis dengan anaknya. Misalnya, figur ayah yang mendominasi dan otoriter, bisa membuka peluang anak lelaki justu mengambil alih peran keperempuanan dari figure ibu dan proses identifikasi dalam pembentukan identitas seksual, sehingga berkembanglah identitas psikoseksual keperempuanan yang manifest dalam bentuk homoseksual.
Bisa juga faktor kecelakaan melahirkan perilaku homoseksual. Banyak anak lelaki yang mewarisi karakteristik wajah ibunya sehingga mereka memiliki wajah imut-imut dan manis. Penampilan ini sering menggoda teman-temannya untuk menjadikannya obyek pemuas dorongan erotik yang muncul pada sesama remaja. Eksperimen ini tanpa disadari membekas secara mendalam dalam penghayatan emosional, sehingga terkadang mereka menjadi ketagihan untuk mengulang pengalaman erotik yang distimulasi oleh rekan sesama remaja tersebut.
Kasus biseks pada umumnya sulit ditanggulangi, sehingga kalaupun penderita biseks mampu memberikan keturunan, hal ini adalah suatu karunia. Kualitas hubungan intim yang terjadi tak memberikan kepuasan bagi kedua pasangan tersebut. Pasangan perempuan biasanya tak mencapai orgasme, sehingga bagi penderita biseks, seperti halnya pada penderita homoseks yang dapat memberikan kepuasan erotik optimal hanyalah pasangan sejenis. (19/01) Sumber: Disctarra.com
*************************
Created at 1:45 PM
*************************
|
|
welcome
hello
MENU
HOME
Cinta Ku
Cinta - Al- Qur'an & Hadist
Cinta - Artikel
Cinta - Berita
Cinta - Busana & Perkawinan
Cinta - Cerita
Cinta - Doa
Cinta - Kecantikan
Cinta - Kesehatan
Cinta - Liputan Khusus
Cinta - Masakan & Minuman
Cinta - Musik
Cinta - Muslimah
Cinta - Puisi
Cinta - Rukun Iman & Islam
Links
Archieve
December 2004[x] January 2005[x]
|
|