<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/9752949?origin\x3dhttp://cintaku-lh.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

Kejantanan yang Salah Kaprah | Friday, December 24, 2004


Kejantanan yang Salah Kaprah

Banyak orang Indonesia salah mengartikan arti "kejantanan", karena memang jika ditanyakan pasti akan mengarahkannya pada seputar organ vital pria. Ada anggapan lain mengenai kata itu. Pengertiannya sering ditujukan pada kemampuan pria melakukan hubungan seksual. Sebagian lain mungkin mengartikannya sebagai kemampuan menghamili istri. Padahal kemampuan melakukan hubungan seksual tidak selalu sama dengan kemampuan menghamili istri. Bisa jadi seorang pria mampu melakukan hubungan seksual dengan baik dan memuaskan tetapi tidak mampu menghamili istri karena kesuburannya terganggu. Atau sebaliknya, seorang pria mampu menghamili istrinya akan tetapi gagal memuaskan sang istri.

Memang perbedaan antara fungsi seksual dan fungsi reproduksi pria. Fungsi seksual menunjukkan kemampuan melakukan hubungan seksual, sedangkan fungsi reproduksi berkaitan dengan kesuburan atau kemampuan menghamili. Namun, fungsi seksual dan fungsi reproduksi memang mempunyai hubungan sangat erat, bahkan sebagian dilakukan oleh organ yang sama.

Organ tersebut antara lain; penis yang lebih berfungsi seksual daripada reproduksi, walaupun sperma juga dikeluarkan melalui penis. Testis (buah pelir) berfungsi reproduksi karena di dalamnya diproduksi sel-sel spermatozoa. Namun, testis juga berfungsi seksual karena di dalamnya juga diproduksi hormon testosteron yang berperan bagi perkembangan seksual dan mempertahankan dorongan (gairah) seksual.

Banyak orang mengira, kalau mampu melakukan hubungan seksual dengan baik, apalagi sering, pasti mampu pula menghamili. Sebaliknya, pria yang mengalami gangguan fungsi seksual dianggap juga mengalami gangguan kesuburan sehingga tidak mampu menghamili istri. Padahal, tidak demikian.

Pria mungkin mempunyai dorongan seksual kuat dengan fungsi ereksi yang baik pula, tetapi spermanya terganggu sehingga kesuburannya terganggu dan tidak mampu menghamili. Pria mungkin saja mengalami disfungsi ereksi (lebih terkenal dengan sebutan impotensi) sehingga tidak dapat melakukan hubungan seksual dengan baik dan tidak dapat memuaskan istrinya, tetapi kesuburannya baik sehingga mampu menghamili istrinya.

Gangguan fungsi seksual pria, sebagian besar disebabkan oleh faktor fisik atau faktor psikis. Gangguan sperma, berarti gangguan kesuburan, hampir selalu disebabkan oleh faktor fisik, walapun hambatan psikis yang lama dapat juga mengganggu produksi spermatozoa.

Penyebab gangguan fungsi seksual tidak pasti menyebabkan gangguan kesuburan. Sebaliknya, penyebab gangguan sperma tidak pasti mengakibatkan gangguan fungsi seksual. Sebagal contoh, penyakit kencing manis mudah dan sering mengakibatkan disfungsi ereksi, tetapi tidak mudah menimbulkan gangguan sperma. Sebaliknya, varicocele (pelebaran pembuluh darah di sekitar testis) mudah dan sering mengakibatkan gangguan sperma, babkan dapat mengakibatkan pria menjadi sama sekali mandul, tetapi fungsi ereksinya normal.

Merokok berlebihan dalam waktu lama, selain dapat mengakibatkan gangguan sperma, juga mengakibatkan disfungsi ereksi. Maka, tepat sekali pencantuman peringatan bahaya merokok pada setiap bungkus rokok. Para perokok seharusnya tahu peringatan itu dan siap menerima akibat terburuk yang mungkin mereka hadapi.

Satu contoh lagi, penyakit kencing nanah (gonorrhea), salah satu penyakit menular seksual (PMS). Akibat penyakit itu, sperma dapat terganggu sehingga kesuburan terganggu. Tetapi fungsi seksual tetap baik, bahkan banyak suami menularkan penyakit itu melalui hubungan seksual pada istrinya.

Kesimpulannya, kemampuan melakukan hubungan seksual tidak sama dengan kemampuan menghamili. Kembali pada pribadi Anda, bagaimana mendefinisikan "kejantanan" tersebut. Tinggal pilih dan terserah saja, apakah Anda lebih menekankan pada kemampuan seksual, atau kemampuan menghamili, atau bahkan keduanya?
Sumber: CBN

*************************
Created at 1:27 PM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

December 2004[x] January 2005[x]